Diharapkan Gabung Koalisi Perubahan untuk Dukung Anies, Gerindra Justru Balik Mengajak Mereka

Selasa, 06 Desember 2022 | 14:43 WIB
Diharapkan Gabung Koalisi Perubahan untuk Dukung Anies, Gerindra Justru Balik Mengajak Mereka
Sufmi Dasco Ahmad. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sesuai prediksi, kecil kemungkinan Partai Gerindra bersedia bergabung dengan Koalisi Perubahan yang diinisiasi Partai Nasional Demokrat, PKS, dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad justru mengharapkan partai lain untuk bergabung ke dalam koalisi yang sudah dibangun Partai Gerindra dan PKB.

"Kalau ada yang mau mengajak kita bergabung, ya kita balik aja, kenapa nggak ikut gabung bersama kami," kata Dasco di DPR, Selasa (6/12/2022).

Dasco mengatakan Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra telah memutuskan bahwa Prabowo Subianto akan diusung menjadi calon presiden.

Baca Juga: Gerindra Tidak Terpengaruh Hasil Survei yang Tunjukkan Elektabilitas Prabowo Stagnan

"Kalau kita sudah jelas dan pasti bahwa amanat rapimnas Partai Gerindra, calon presiden dari Gerindra adalah Prabowo," kata Dasco.

Saat ini, pimpinan Partai Gerindra dan PKB sedang melakukan komunikasi dengan pimpinan partai-partai lain untuk bergabung.

Mereka berharap mendapatkan anggota partai baru untuk memperkuat koalisi.

"Kami juga tidak menutup kemungkinan partai-partai untuk bergabung dalam koalisi yang sudah kami bentuk dengan PKB. Dan pada saat ini kami masih melakukan penjajakan-penjajakan terhadap beberapa partai tentunya," kata Dasco.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berharap PKS dan Gerindra dapat berkoalisi di pemilu presiden 2024.

Baca Juga: Debat Panas Sebelum RKUHP Disahkan, Anggota Fraksi PKS Teriaki Pimpinan DPR: Kamu Jangan jadi Diktator di Sini!

"Pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama. Semua masih cairlah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya," kata Fadli.

Dasco menambahkan Partai Gerindra dan PKS sering berkomunikasi, terutama di DPR.

"Kalau rujukkan pernah cerai, kita kan nggak pernah cerai. Namanya partai politik kita semua berteman, komunikasi juga masih sering dilakukan," kata Dasco.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Ali berharap Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Perubahan menjelang pemilihan presiden 2024.

Ketua DPP Partai Nasional Effendi Choirie juga mengatakan partainya terbuka menerima Partai Gerindra.

Analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai harapan Partai Nasional Demokrat agar Partai Gerindra bergabung dalam Koalisi Perubahan -- untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden -- tidak rasional.

"Ya saya sih melihat ajakan Nasdem itu bagi Gerindra tidak rasional. Kenapa? Karena bagaimana pun ajakan itu dalam tanda petik melukai Prabowo," kata Ujang.

Ujang mengatakan salah satu pertimbangan yang mungkin memberatkan Partai Gerindra untuk bergabung dalam koalisi adalah pengalaman masa lalu. Gerindra pernah menjadi pendukung Anies di pilkada Jakarta tahun 2017 hingga menang.

Anies juga pernah menyatakan bahwa dia tidak akan maju di pemilihan presiden selama Prabowo Subianto juga maju.

"Dan tentu Gerindra tidak mau dan kecewa terkait dengan itu. Jadi saya melihat kecil kemungkinan kecil kalau Gerindra bergabung dengan Nasdem," kata Ujang.

Apalagi jika Prabowo hanya akan dijadikan calon wakil presiden untuk mendampingi Anies, kemungkinan koalisi itu semakin kecil.

"Nasdem ingin memasangkan Prabowo sebagai cawapres, itu artinya menurunkan derajat Prabowo. Kecuali kalau koalisinya menang, kan belum tentu menang juga, karena Gerindra ada di pemerintahan dan Anies bertolak belakang dengan pemerintahan, dibenci oleh pemerintahan," kata Ujang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI